Softskill
Dwi Wahyu
M. Rizky Danur
M. Yayang Setiawan
Nolis Lisnawati Claudia
Benny Johannes
Kelompok 2
Fakultas Teknologi Industri
Teknik Informatika
Universitas Gunadarma
2019
Ilmu budaya dasar 2
1. Keindahan
Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Antara keindahan dan kebenaran keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya bersifat umum atau tidak terikat oleh sesuatu, waktu dan tempat, kedaerahan, selera mode, kedaerahan atau lokal.
Sebenarnya sukar untuk mendeksripsikan makna dari apakah keindahan itu. Karena keindahan itu merupakan suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas dan bisa dinikmati jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud nyata atau melalui suatu hasil karya. Dengan kata lain nilai dari suatu keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan berkomunikasi
Keindahan alam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya. Sedang keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna.
Keindahan dalam arti luas meliputi
a. Keindahan Jasmani
b. Keindahan Seni
c. Keindahan Alam
d. Keindahan Moral
e. Keindahan Intelek
Keindahan dari jasmani dan rohani dapat di ibaratkan keindahan dari jiwa maupun raga yang dimiliki oleh manusia.
Keindahan seni dapat diartikan dengan pembuatan hasil karya, entah itu karya musik, tari, patung, maupun lukisan.
Keindahan alam dapat di artikan dengan penglihatan akan suatu pesona alam, dan dapat dijelaskan dengan kata-kata begitu juga sama dengan keindahan seni.
Keindahan moral dapat dilihat dari perilaku, kepribadian dan tata karma setiap individu manusia.
keindahan intelek dimana keindahan dalam cara manusia berfikir dengan cerdik.
2. Nilai estetik.
Nilai yang berhubungan
dengan segaa sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai
estetik. Nilai adalah suatu relaitas psikologis yang harus dibedakan secara
tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya
itu sendiri. Nilai itu oleh orang dipercaya terdapa pada sesuatu benda sampai
terbukti ketakbenarannya.
3. Renungan
Renungan berasal dari kata renung, artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Namun secara definisi renungan adalah proses memikirkan sesuatu dalam keadaan diam dan dalam-dalam. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori antara lain : teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologis.
Renungan berasal dari kata renung, artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Namun secara definisi renungan adalah proses memikirkan sesuatu dalam keadaan diam dan dalam-dalam. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori antara lain : teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologis.
a.
Teori Pengungkapan.
Dalil teori ini ialah bahwa “arts is an expresition of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia) Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) Beliau antara lain menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan pesan-pesan) expression adalah sama dengan intuition, dan intuisi adalah pegnetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran keinginan (images). Dengan demikian pengungkapan itu berwujud sebagai gambaran angan-angan seperti misalnya images warna, garis dan kata. Pengalamam estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan.
Dalil teori ini ialah bahwa “arts is an expresition of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia) Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) Beliau antara lain menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan pesan-pesan) expression adalah sama dengan intuition, dan intuisi adalah pegnetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran keinginan (images). Dengan demikian pengungkapan itu berwujud sebagai gambaran angan-angan seperti misalnya images warna, garis dan kata. Pengalamam estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan.
b.
Teori Metafisik
Teori seni yang bercotak metafisik merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalikan adanya dunia ide pada tarat yang tertinggi sebgai realita Ilahi. Paaa taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi. Dan karyu seni yang dibuat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan) dari ralita duniawi
Teori seni yang bercotak metafisik merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalikan adanya dunia ide pada tarat yang tertinggi sebgai realita Ilahi. Paaa taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi. Dan karyu seni yang dibuat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan) dari ralita duniawi
c.
Teori Psikologis
Para ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seni tiu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Teori lain lagi yaitu teori permainan yang dikembangkan oleh Fredrick Schiller (1757 -1805).
Para ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seni tiu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Teori lain lagi yaitu teori permainan yang dikembangkan oleh Fredrick Schiller (1757 -1805).
4. Penderitaan
Penderitaan adalah yang berasal dari bahasa sangsekerta yang dhra artinnya menahan atau menanggung. Derita artinnya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenagkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin namun bisa juga secara lahir dan batin.
Contoh kasus – kasus penderitaan dalam kehidupan nyata:
Penderitaan adalah yang berasal dari bahasa sangsekerta yang dhra artinnya menahan atau menanggung. Derita artinnya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenagkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin namun bisa juga secara lahir dan batin.
Contoh kasus – kasus penderitaan dalam kehidupan nyata:
· Penderitaan rakyat
Afrika yang terkena Busung lapar, serta kemiskinan
· Penderitaan rakyat
palestin yang terkena dampak perang
· Penderitaan rakyat
indonesia yang tak pernah keluar dari masalah kemiskinan
Kasus-kasus
penderitaan ini sangat bermacam-macam bentuknya:
· Penderitaan secara
psikis = yaitu penderitaan secara mental.
contohnya : Ketakutan yang sangat berlebihan dirasakan oleh anak-anak karena takut dimarahi orang tuanya. itu memberikan beban batin dan gejolak pada hati sang anak. sehingga menimbulkan rasa takut bersosialisasi serta berinteraksi dengan dunia luar.
contohnya : Ketakutan yang sangat berlebihan dirasakan oleh anak-anak karena takut dimarahi orang tuanya. itu memberikan beban batin dan gejolak pada hati sang anak. sehingga menimbulkan rasa takut bersosialisasi serta berinteraksi dengan dunia luar.
· Penderitaan secara
Fisik = yaitu penderitaan yang terlihat pada fisik.
contohnya : Penderitaan yang dialami oleh para TKW indonesia yang bekerja diluar negeri.
contohnya : Penderitaan yang dialami oleh para TKW indonesia yang bekerja diluar negeri.
Banyak sekali kita
liat siksaan demi siksaan yang dialami TKW indonesia yang menurut logika itu
sangat tidak manusiawi dan wajar,…
contoh : Badan disiram air panas, punggung di strika dll.
contoh : Badan disiram air panas, punggung di strika dll.
5. Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani.
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani.
6. Phobia
Phobia merupakan suatu
rasa takut yang sangat berlebihan terhadap hal apapun. dan ketakutan yang besar
ini dapat membuat seseorang mengalami siksaan batin.
Macam – macam phobia :
· Claustrohobia = Rasa
takut terhadap ruang yang tertutup
· Agoraphobia = Rasa
takut terhadap ruang yang terbuka
· Gamang = Ketakutan b
ila seseorang berada ditempat yang tinggi
· Kegelapan = Suatu rasa
takut bila seseorang berada di tempat yang gelap
· Kesakitan = Rasa takut
yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami
· Kegagalan = Ketakutan
seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalani mengalami
kegagalan
7. Kekalutan Mental
Gejala-gejala pemulaan
bagi orang pengidap kekalutan mental :
a.
Nampak pada jasmani yang sering merasakan
pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
b.
Nampak pada kejiwaan dengan rasa cemas,
ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Sebab-sebab timbulnya
kekalutan mental :
a.
Kepribadian yang lemah
b.
Terjadinnya konflik sosial budaya
c.
cara pematangan batin
Proses-proses
kekalutan mental :
a.
Positive : trauma yang dialami dijawab secara
baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup
b.
Negative : Trauma yang dialami diperlarutkan
atau diperuntukan sehingga mengalami frustasi dan tekanan batin
8. Penderitaan dan
Perjuangan
Manusia adalah makhluk yang berbudaya, dengan berbudaya itu dia bisa mengatsi penderitaan secara semaksimal mungkin. Bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali.
Penderitaan dikatakan sebgai kodrat manusia yang mana sudah menjadi konsekuensi manusi hidup, bahwa manusia dilahirkan bukan cuma untuk hidup bahagia melainkan juga untuk menderita.
Perjuangan yaitu usaha yang dilakukan untuk pembebasan dari penderitaan yang dialami. Dan perjuangan itupun harus dibarengi dengan do’a dan tawakal. karena itu manusia tidak boleh pesimis yang mengagp hidupnya sangat menderita.
Manusia adalah makhluk yang berbudaya, dengan berbudaya itu dia bisa mengatsi penderitaan secara semaksimal mungkin. Bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali.
Penderitaan dikatakan sebgai kodrat manusia yang mana sudah menjadi konsekuensi manusi hidup, bahwa manusia dilahirkan bukan cuma untuk hidup bahagia melainkan juga untuk menderita.
Perjuangan yaitu usaha yang dilakukan untuk pembebasan dari penderitaan yang dialami. Dan perjuangan itupun harus dibarengi dengan do’a dan tawakal. karena itu manusia tidak boleh pesimis yang mengagp hidupnya sangat menderita.
9. Penderitaan, Media
Masa dan Seniman
Beberapa sebab
timbulnya penderitaan manusia aalah kecelakaan, bencana alam, bencana perang
dll. berita mengenai hal tersebut akan tersebar di media masa. Media masa
merupakan alat yang tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa – peristiwa
penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. dengan demikian masyarakat
dapat segera menilai untuk menentukan sikap antar sesama manusia terutama bagi
yang merasa simpati.
a.
Penderitaan dan Sebab-sebabnya
· Penderitaan yang
timbul karena perbuatan buruk manusia
Tidak ada sebab yang pasti dalam hal ini penderitaan sesama antara manusia dapat dikatakan sebagai suatu kesialan atau nasib buruk yang dialami oleh sesorang tersebut.
Tidak ada sebab yang pasti dalam hal ini penderitaan sesama antara manusia dapat dikatakan sebagai suatu kesialan atau nasib buruk yang dialami oleh sesorang tersebut.
· Penderitaan yang
timbul karena penyakit atau azab
Penderitaan ini bisa terjadi mungkin sesorang mendapatkan karma atau pembalasan atas perlakuan buruk yang dulu pernah dia perbuat.
Penderitaan ini bisa terjadi mungkin sesorang mendapatkan karma atau pembalasan atas perlakuan buruk yang dulu pernah dia perbuat.
b.
Pengaruh Penderitaan
Banyak pengaruh yang akan dirasakna oleh orang yang mengalami
penderitaan diantaranya adlah sifat positif dan negative.
· Positife : sikap
optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup buka rangkaian penderitaan
namun hidup merupakan perjuangan untuk lepas dari penderitaan.
· negative : Terkadang
seseorang bisa menjadi depresi atau lebih buruk lagi menjadi gila karena banyak
tekanan yang yang hrus tanggung oleh batin dan hatinya.
10. Media Massa
Media massa adalah
alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak
(menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar,
film, radio, TV (Cangara, 2002). Media massa adalah faktor lingkungan yang
mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman operan
atau proses imitasi (belajar sosial). Dua fungsi dari media massa adalah media
massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi (Rakhmat, 2001).
Media menampilkan diri sendiri dengan peranan yang diharapkan, dinamika masyarakat akan terbentuk, dimana media adalah pesan. Jenis media massa yaitu media yang berorentasi pada aspek (1) penglihatan (verbal visual) misalnya media cetak, (2) pendengaran (audio) semata-mata (radio, tape recorder), verbal vokal dan (3) pada pendengaran dan penglihatan (televisi, film, video) yang bersifat ferbal visual vokal (Liliweri, 2001).
Effendy (2000), media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikasi berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, radio, televisi, dan film bioskop, yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi dan rekreasi, atau dalam istilah lain penerangan, pendidikan, dan hiburan. Keuntungan komunikasi dengan menggunkan media massa adalah bahwa media massa menimbulkan keserempakan artinya suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlah relatif banyak. Jadi untuk menyebarkan informasi, media massa sangat efektif yang dapat mengubah sikap, pendapat dan prilaku komunikasi.
Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas (Nurudin, 2007).
Media massa memberikan informasi tentang perubahan, bagaimana hal itu bekerja dan hasil yang dicapai atau yang akan dicapai. Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan produk. Ciri khas dari media massa yaitu tidak ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum dan merupakan komunikasi satu arah. Peran utama yang diharapkan dihubungkan dengan perubahan adalah sebagai pengetahuan pertama. Media massa merupakan jenis sumber informasi yang disenangi oleh petani pada tahap kesadaran dan minat dalam proses adopsi inovasi (Fauziahardiyani, 2009)
Media menampilkan diri sendiri dengan peranan yang diharapkan, dinamika masyarakat akan terbentuk, dimana media adalah pesan. Jenis media massa yaitu media yang berorentasi pada aspek (1) penglihatan (verbal visual) misalnya media cetak, (2) pendengaran (audio) semata-mata (radio, tape recorder), verbal vokal dan (3) pada pendengaran dan penglihatan (televisi, film, video) yang bersifat ferbal visual vokal (Liliweri, 2001).
Effendy (2000), media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikasi berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, radio, televisi, dan film bioskop, yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi dan rekreasi, atau dalam istilah lain penerangan, pendidikan, dan hiburan. Keuntungan komunikasi dengan menggunkan media massa adalah bahwa media massa menimbulkan keserempakan artinya suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlah relatif banyak. Jadi untuk menyebarkan informasi, media massa sangat efektif yang dapat mengubah sikap, pendapat dan prilaku komunikasi.
Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas (Nurudin, 2007).
Media massa memberikan informasi tentang perubahan, bagaimana hal itu bekerja dan hasil yang dicapai atau yang akan dicapai. Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan produk. Ciri khas dari media massa yaitu tidak ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum dan merupakan komunikasi satu arah. Peran utama yang diharapkan dihubungkan dengan perubahan adalah sebagai pengetahuan pertama. Media massa merupakan jenis sumber informasi yang disenangi oleh petani pada tahap kesadaran dan minat dalam proses adopsi inovasi (Fauziahardiyani, 2009)
11. Seniman
Seniman adalah istilah
subyektif yang merujuk kepada seseorang yang kreatif, inovatif, atau mahir
dalam bidang seni. Penggunaan yang paling kerap adalah untuk menyebut
orang-orang yang menciptakan karya seni, seperti lukisan, patung, seni peran,
seni tari, sastra, film dan musik. Seniman menggunakan imajinasi dan bakatnya untuk
menciptakan karya dengan nilai estetik. Ahli sejarah seni dan kritikus seni
mendefinisikan seniman sebagai seseorang yang menghasilkan seni dalam
batas-batas yang diakui.
· Etimologi
Seseorang yang membuat seni
Seseorang yang membuat seni sebagai sebuah pekerjaan
Seseorang yang terampil di beberapa kegiatan
Jadi seorang artis pasti akan menghasilkan sebuah bentuk karya seni, yang bisa dinikmati oleh para penggemarnya, baik berupa seperti lukisan, musik, foto, film dan lainnya. Sedangkan penggunaan kata artis di Indonesia sering digunakan kepada setiap orang yang sering tampil di televisi untuk menghibur, kemudian disebut sebagai artis.
Seseorang yang membuat seni
Seseorang yang membuat seni sebagai sebuah pekerjaan
Seseorang yang terampil di beberapa kegiatan
Jadi seorang artis pasti akan menghasilkan sebuah bentuk karya seni, yang bisa dinikmati oleh para penggemarnya, baik berupa seperti lukisan, musik, foto, film dan lainnya. Sedangkan penggunaan kata artis di Indonesia sering digunakan kepada setiap orang yang sering tampil di televisi untuk menghibur, kemudian disebut sebagai artis.
Terkadang seorang
aktor atau aktris juga sering disebut sebagai artis (seniman), karena akting
adalah bukan bagian dari seni, akting hanya diarahkan oleh sutradara yang telah
membuat naskah dan storyboard. Menurut Morgan Freeman seorang aktor senior,
pemeran Lucius Fox dalam film trology Batman karya Christopher Nolan,
menyatakan bahwa akting adalah sebuah kerajinan atau sebuah bentuk penafsiran.
12. Keadilan
Keadilan adalah titik
tengah antara dua orang yang memiliki kesamaan untuk memperoleh suatu hal
tetapi tidak menerima bagian yang sama rata. Bila kedua orang tersebut
mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang
harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing –
masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelangggaran
terjadap proporsi tersebut disebut tidak adil.
Berbagai macam
keadilan :
a.
Keadilan legal atau keadilan moral
b.
Keadilan distributive
c.
Keadilan komutatif
13. Kejujuran
Kejujuran atau jujur artinya apa-apa yang
dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya dan apa yang dikatakan
sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah
kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya
dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut
satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama
dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau
kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih belum diucapkan
atau dilakukan oleh orang tersebut.
14. Kecurangan
Kecurangan atau curang merupakan kebalikan
dari kejujuran atau jujur artinya melakukan apa yang tidak sesuai dengan hati
nuraninya atau orang tersebut memang dari hatinya sudah berniat curang dengan
maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan berusaha. Berbuat kecurangan
menyebabkan orang menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang
berlebihan. Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada 4 aspek
yang memebuat orang berbuat curang yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek
peradaban dan aspek teknik. Apabila keempat asepk tersebut dilaksanakan secara
wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma
hukum. Akan tetapi, apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak,
iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma
tersebut dan jadilah melakukan kecurangan tersebut.
15. Pemulihan nama baik
Nama baik adalah nama yang tidak tercela.
Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya baik. Lebih-lebih jika
ia menjadi teladan bagi orang-orang disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin
yang tak ternilai harganya. Penjagaan nama baik mempunyai hubungan erat dengan
tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan bama baik atau tidak baik ini
adalah merupakan tingkah laku atau perbuatannya yang dilakukan oleh orang
tersebut. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara
berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang,
perbuatn-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya.
16. Pengertian Pandangan
hidup
Setiap manusia
mempunyai pandangan hidupnya masing-masing. Pandangan hidup artinya pendapat
atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di
dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia itu
sendiri berdasarkan pengalaman yang dia alami di dunia.
Dengan demikian
pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat
saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga
hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat
diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar itu manusia
menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk
yang disebut pandangan hidup.
Pandangan hidup
berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
a.
Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu
pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
b.
Pandangan hidup yang berupa ideology yang
disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada suatu Negara
c.
Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan
hidup yang relatif kebenarannya
Apabila pandangan
hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung, maka panandangan
hidup itu disebut ideology. Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai
unsur-unsur yaitu : cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan.
Menurut kamus umum
bahasa Indonesia cita-cita adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu
ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang
mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan demikian cita-cita
merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup dari seseorang yang
ada di masa mendatang.
Apabila cita-cita itu
tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut
angan-angan atau masih berbayang. Disini persyaratan dan kemampuan
tidak/belum dipenuhi sehingga usaha untuk mewujudkan cita-cita itu tidak
mungkin dilakukan. Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang
akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkan seseorang
mencapai apa yang dicita-citakannya tergantung dari 3 faktor:
a.
Faktor manusia yang memiliki cita-cita,
b.
Kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang
dicita-citakannya
c.
Seberapa tinggikah cita-cita yang hendak
dicapai.
17. Kebajikan
Kebajikan, kebaikan
atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan
moral, tetapi perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia
berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas
dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Sebagai mahluk pribadi,
manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik dan
buruk itu ditentukan oleh suara hati. Jadi suara hati dapat merupakan yakin
untuk diri sendiri.
Suara hati selalu memilik yang baik, oleh
sebab itu ia selalu mendesak orang untuk berbuat yang baik bagi dirinya. Kalau
seseorang berbuat sesuatu sesuai dengan bisikan hatinya, maka orang tersebut
perbuatannya pasti baik. Jadi baik atau buruk itu dilihat menurut suara hati
sendiri. Jadi kebajikan adalah perbuatan yang sesuai dengan suara hati kita,
suara hati masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan manusia nyata dan dapat
dirasakan dalam tingkah lakunya, karena tingkah laku bersumber pada pandangan
hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri, sehingga
tingkah laku setiap orang berbeda-beda.
18. Usaha/perjuangan
Usaha atau perjuangan adalah kerja keras
seseorang untuk mewujudkan cita-cita. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan
ilmu maupun dengan tenaga yang dikeluarkan. Kerja keras pada dasarnya
menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Untuk bekerja keras
manusia dibatasi oleh kemampuan, karena kemampuan terbatas timbul perbedaan
tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya.
19. keyakinan/kepercayaan.
Keyakinan atau
kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup yang berasal dari akal atau
kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat yaitu :
a.
Aliran naturalisme; hidup manusia itu
dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan
gaib itu dari nature, dan itu dari Tuhan. Tetapi yang tidak percaya pada Tuhan
dan nature itulah yang tertinggi. Aliran naturalisme berisikan spekulasi
mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada
b.
Aliran intelektualisme; dasar aliran ini
adalah logika atau akal. Manusia mengutamakan akal dimana yang benar menurut
akal itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan hati nurani. Manusia yakin
bahwa dengan berpikir kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan akal
diciptakan teknologi untuk mencapai kebajikan yang maksimal, walaupun mungkin
teknologi memberi akibat yang bertentangan dengan akal.
Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka
keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi
oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal. Manusia yakin bahwa kebajikan
hanya dapat diperoleh dengan akal. Pandangan hidup ini disebut liberalisme.
Kebebasan akal akan menimbulkan kebebasan bertingkah laku dan berbuat, walaupun
tingkah laku dan perbuatannya itu bertentangan dengan hati nurani. Kebebasan
akal lebih ditekankan pada setiap individu. Karena itu individu yang
berakal dapat menguasai individu yang berpikir rendah.
c.
Aliran gabungan. Dasar aliran ini idalah
kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari
Tuhan, dan percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah
dasar kebudayaan, yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Segala sesuatu
dinilai dengan akal, baik sebagai logika berpikir maupun sebagai rasa. Jadi apa
yang benar menurut logika berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani.
Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan
timbil dua kemungkinan pandangan hidup. Apabila keyakinan lebih berat
didasarkan pada logika berpikir, sedangkan hati nurani dinomorduakan, kekuatan
gaib dari Tuhan diakui adanya tetapi tidak menentukan, dan logika berpikir,
tetapi logika berpikir bermasyarakat ini disebut sosialisme. Apabila dasar
keyakinan itu kekuatan gaib dari Tuhan dan akal, kedua-duanya mendasari
keyakinan secara berimbang, akan dalam arti baik sebagai logika berpikir maupun
sebagai daya rasa.
Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik :
· mengenalr5hvc
· mengerti
· menghayati
· meyakini
· mengabdi
· mengamankan
20. Tanggungjawab
Tanggungjawab adalah
keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggungjawab adalah
kewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau
memberikan jawaban dan menanggung akibatnya. Tanggungjawab adalah kesadaran
manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak
disengaja. Seseorang mau bertanggungjawab karena ada kesadaran atau keinsafan
atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak
lain. tanggungjawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang
berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dari sisi pembuat ia harus
menyadari akibat perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula yang harus
memulihkan ke dalam keadaan baik. Daari sisi pihak lain, apabila si pembuat
tidak mau bertanggungjawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara
individual maupun dengan cara masyarakat.
Macam-macam
Tanggungjawab :
a.
Tanggungjawab terhadap diri sendiri
b.
Tanggungjawab terhadap Keluarga
c.
Tanggungjawab terhadap masyarakat
d.
Tanggungjawab terhadap bangsa / Negara
e.
Tanggungjawab terhadap Tuhan
21. Pengabdian dan
Pengorbanan
Wujud tanggungjawab
juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pegorbanan adalah
perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri. Pengabdian adalah
perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan
kesetiaan, cinta kasih sayang, norma, atau satu ikatan dari semua itu dilakukan
dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjaab. Apabila
orang bekerja keras sehari penuh untuk mencapai kebutuhan, hal itu berarti
mengabdi keapada keluarga. Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi
merupakan mahluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi
kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada uhan, dan
merupakan perwujudan tanggungjawab kepad Tuhan.
Pengorbanan berasal dari kata korban atau
kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarati pemberian untuk
menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu
mengandung keikhalasan yangtidak menganadung pamrih. Suatu pemberian yang
didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata. Perbedaan antara
pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu
ada pengorbanan. Antara sesame kawan sulit dikatakan pengabdian karena kata
pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatannya, tetapi untuk kata
pengorbanan dapat juga diterapkan kepada sesama teman.